Wisata Jiwangga Resto Jogja


Wisata kuliner saat ini menjadi sebuah jenis wisata yang sangat banyak dampaknya bagi perkembangan sebuah daerah. Salah satu nilai pentingnya adalah menumbuhkan potensi makanan asli daerah yang sepertinya sudah mulai tergeser oleh produk-produk asing. Untuk itu perlu dibuat sebuah usaha untuk meningkatkan potensi ekonomis ini dengan memberikan sentuhan atau dukungan untuk dapat menarik wisatawan lokal atau asing dalam menikmati kuliner asli daerah.

Fenomena kunjungan wisatawan di Yogyakarta telah sangat memberikan gambaran kepada kita bahwa daya tarik obyek wisatanya cukup menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Jiwangga Resto yang berlokasi di Jl. Terbaik No.1 Bromonilan, Kalasan, Purwomartani, Bromonilan, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan konsep yang berbeda dari resto yang lain, Jiwangga menjadi salah satu wisata kuliner yang cukup terbilang sangat bagus untuk dikunjungi.


Meski terletak di Yogyakarta, konsep yang diusung oleh Jiwangga bukan kerajaan Mataram, melainkan kerajaan Majapahit. Pemilik Jiwangga ini memang suka dengan Majapahit dan berkeinginan melestarikan budaya kerajaan yang dikenal sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Patung, ukiran ala Majapahit sangat mudah ditemui di Jiwangga, kesan pada masa kerajaan besar dari Jawa Timur sangat begitu kental.

Menyajikan menu tradisional dan masakan rumahan serta menu nusantara menjadi andalannya, resto ini seolah memperkuat kesan klasik dan kembali pada era kerajaan dulu. Dengan nuansa asri karena ada view sungai yang melintas dan suasana tempatnya dengan corak bali.

Bermula dari kecintaan dan kekaguman pemilik dengan kerajaan majapahit kuno, Jiwangga awalnya ingin dibentuk menjadi sebuah resort yang bertema tentang kejayaan majapahit kuno kala itu dan akan diberi nama 'Jiwangga Spiritual Resort'. Hanya dengan persiapan sekitar satu bulan akhirnya bangunan yang mulanya bertujuan untuk resort lebih memilih membuka sebuah tempat makan yang lengkap dengan ornamen dan nuansa kerajaan majapahit kuno dengan perubahan nama 'Jiwangga Resto' tempat makan jiwa dan raga. Semua furniture yang terletak di Jiwangga Resto ini merupakan koleksi pribadi pemilik yang sangat mengagumi masa kejayaan Majapahit Kuno.

Luas wilayah Jiwangga Resto sekitar 1 hektar, terdapat kali kuning tepat di sampingnya. Pintu masuk, akan terlihat pendopo yang besar. Pendopo sendiri melambangkan tempat untuk berkumpul dan menerima tamu serta untuk keperluan lainnya. Jarang bisa ditemui keberadaan pendopo, karena biasanya pendopo hanya berada di kerajaan jika di daerah Jogja kita bisa melihat pendopo di dalam keraton. Di samping pendopo terdapat dapur yang tidak kalah unik. Setelah melewati dapur, dari situ pelanggan bebas memilih tempat duduknya sendiri. Selayang pandang dari pendopo, akan disuguhkan suasana teras kota. Di mana suasana tersebut menggambarkan keadaan kota ketika jaman Majapahit masih ada. Tidak hanya itu, juga akan disuguhkan sepanjang jalan dengan ukiran relief yang sangat kental dengan era kerajaan. Disuguhkan pula karya seni indah kekayaan budaya seperti wayang dan patung Nyi Roro Kidul.  Patung ukiran corak Majapahit sangat mudah ditemui di Jiwangga, kesan pada masa kerajaan besar dari Jawa Timur sangat begitu kental.

Jiwangga memiliki menu makanan bervariasi, dari makanan rumahan hingga western dengan kisaran harga yang relatif murah, dari Rp 5 ribu hingga sekitar Rp 150 ribu. Pelayan yang akan mengantarkan makanan menggunakan pakaian udeng Bali karena suasana yang juga terlihat seperti di bali dengan ukiran dan bentuk yang mirip seperti pura di Bali. Sehingga menikmati sajian seperti Jogja rasa Bali.


EmoticonEmoticon